Mie Tarik, King, Bandung Super Mall, Gatot Subroto Bandung

Beberapa hari yang lalu, saya dan istri membawa anak-anak main di tempat main anak-anak di BSM [Bandung Super Mall] Jl.Gatot Subroto. Sebelum main, biasanya kami makan dulu, tapi kali ini anak-ana sudah kenyang makan di rumah, jadi tinggal kami sebagai orang tua yang harus mencari makan.

Dekat tempat bermain ada food court, saya langsung memutuskan  untuk makan mie tarik King saja, karena memang sudah beberapa kali makan mie ini dan rasanya cocok dengan lidah, istri saya juga senada. Jadilah kami pesan makanan mie tarik King.

 

Mie tarik bentuk sama seperti mie pada umumnya,bedanya lebih tebal, padat, dan proses pembuatannya itu lho yang bikin kaget orang karena dibanting-banting, sekalian jadi atraksi tontonan para pengunjung. Nah mienya untuk saya betul-betul pas rasanya, tidak terlalu kenyal dan cukup empuknya, satu lagi agak besar-besar.

Soal rasa, tergantung menu yang kita pilih. Kalau menurut saya yang paling top di mie tarik King ini adalah mie goreng King. Mantap sekali rasanya, manisnya pas, asinnya pas, aroma panggang api besarnya pas. Iisinya juga meruah, daging ayam, telur, sayur udang, bakso hmmmmm apalagi ya…..   sayur….membuat lidah ini tidak mau berhenti.

 

Hanrganya cukup lumayan, tapi sesuailah dengan tempat dan rasa 1 porsi mie Rp. 26000 saja. Bagi saya, sampai saat ini, mie tarik King ini termasuk mie  yang saya rekomendasikan.

Silahkan coba, sekalian jalan-jalan ke BSM.

Bread Addict……

 

Dari Mas Wiki : [http://en.wikipedia.org/wiki/Bread]

Bread is a staple food prepared by cooking a dough of flour and water and possibly more ingredients. Doughs are usually baked, but in some cuisines breads are steamed, fried, or baked on an unoiled skillet. It may be leavened or unleavened. Salt, fat and leavening agents such as yeast and baking soda are common ingredients, though bread may contain other ingredients, such as milk, egg, sugar, spice, fruit (such as raisins), vegetables (such as onion), nuts (such as walnuts) or seeds (such as poppy seeds). Bread is one of the oldest prepared foods, dating back to the Neolithic era, and is referred to colloquially as the “Staff of life”. The development of leavened bread can probably also be traced to prehistoric times.

Saya akhirnya benar-benar kecanduan membuat roti. Dari saat pertama bikin sampai dengan tadi malam, benar-benar membuat penasaran. Dan ini merupakan seni tersendiri. Roti yang saya buat belum pernah gagal.  Saya coba variasikan penambahan dan pengurangan bahan tertentu, sehingga saya tahu sedikit kalau ada masalah.

Terakhir saya membuat roti tawar, katanya resep ala “BreadTalk”,  tapi saya kurang yakin. Kelupaan pakai improver, tapi roti tetap enak, empuk, lembut. Setelah diinapkaan satu hari pun roti tetap empuk dan lembut.

Ini beberapa fotonya.

Roti Oatmeal atau havermut “handmade” alternatif sehat dan lezat

 

Membuat roti  tidak bisa dibilang mudah. Membuat roti mempunyai tingkat kesulitan sendiri yang tidak di dapat dalam membuat masakan atau makanan lainnya. Seni membuat roti lebih terasa nikmatnya ketika kita membuat dengan tangan kita sendiri tanpa bantuan mesin alias “Handmade”. Saya pernah baca pernyataan seorang ahli membuat roti di internet, bahwa membuat roti itu seni memasak yang tinggi kesulitannya, tapi sekali kamu bisa membuatnya, kamu tidak akan pernah bisa berhenti. Wah, jadi tambah semangat.

Kali ini saya juga terinspirasi dari tukang roti bakar yang membuat rotinya sendiri. Setelah tanya sama mbah Google, saya dapet banyak petuah penting dan info penting dalam pembuatan roti, tentunya resep yang bervariasi dan membingungkan. Akhirnya setelah baca-baca, timbang-timbang, saya memutuskan untuk membuat roti, tetapi roti yang berbeda, yaitu “roti oatmeal”.  Ini agak sulit, resepnya harus campur aduk sana-sini, cari info roti gandum, campur dengan bahan roti manis dan sebagainya.

Setelah menhitung dengan baik, tapi belum tahu benar atau tidak, saya pastikan resep saya sendiri, jadilah resep roti manis oatmeal/havermut. Sengaja dibuat roti manis, tapi tidak terlalu manis, antara manis dan tawarlah.

Prose pembuatannya, cukup mudah, mungkin gara-gara sering nonton AFCjadi tahu sedikit-sedikit. Yang masalah adalah “ngulenin” adonannya sampai kali situ yang capeknya minta ampun. Apalagi saya membuat adonannya 1 kg, waduh bener-bener seperti olahraga, apalagi waktu test resepnya malam-malam, teller bener deh….

Biar bagaimanapun tekad bulat harus dilaksanakan, finally jadi juga tuh roti, untuk coba pertama dan berhasil… hiks sampai terharu…. Rasa-rasa,mau diawetin tuh roti untuk kenang-kenangan he he he….

Nah ini dia resep dan cara pembuatannya,

Bahan:

  • Tepung Cakra 800 gr
  • Oatmeal/havermut 200 gr, saya pakai yang  instant  tidak perlu di blender, cukup di remas-remas saja dan hancur.
  • Telor 2 butir
  • Ragi kering Instant 22 gr, saya pakai merek fermipant kalau tidak salah.
  • Bread improver ½ sdt
  • Susu segar cair 250 ml.
  • Susu bubuk 2 sdm
  • Air es/dingin 250 ml
  • Gula  pasir 125 gr
  • Mentega aroma butter 90 gr, saya beli mentega ini di toko bahan roti dan kue, dalam suhu ruangan.
  • Garam 8 gr
  • Topping keju atau coklat pasta

 

Pembuatan:

  • Campur semua bahan kering dalam baskom atau bowl khusus, kecuali garam  aduk dengan tangan. Lalu kosongkan bagian tengah adonan.
  • Pecahkan dan masukan telur kebagian yang kosong tersebut tambahkan susu dan air dingin sedikit demi sedikit, sambil diaduk dan di ulenin.
  • Masukan garam dan mentega ke dalam adonan ulenin terus dengan tangan sampai tidak lengket dan kalis, biasanya kalau di tarik lebar kiri kanan  tetap tipis dan tidak robek, itu artinya adonan kita sudah kalis. Saya menguleni dan membanting adonan selama kurang lebih 20 menit…..
  • Istirahatkan adonan selama 10 menit, setelah agak mengembang kempeskan dengan dipukul-pukul.
  • Istirahatkan lagi adonan sekitar 10-15 menit.
  • Kempeskan lagi, dan ambil sesuai ukuran bentuk adonan sesuai selera kemudian isi dengan coklat pasta atau keju.
  • Letakan di dalam Loyang yang sudah dioles mentega, istirahatkan lagi antara 35-90 menit, saya hanya sekitar 35 menit sudah di bakar, sebelumnya tabur tepung dulu supaya keren, satu lagi saya tidak pakai polesan telur kocok.
  • Bakar dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu katanya 180 oC  selama 20 – 25 menit.
  • Kemudian angkat dan dinginkan, masukan plastic atau kotak dalam keadaan dingin atau bisa langsung dimakan.

Kalau ada ide atau pertanyaan apapun juga jangan ragiu-ragu untuk hubungi saya, terima kasih.

Imami, mie ayam super, rasanya good marsogood

Mie adalah makanan yang terbuat dari tepung berbagai jenis tepung, air, telur dan garam. Rata-rata semua kalangan menyukai mie, baik  anak-anak, remaja, dewasa, dan  para manula sekalipun menyukai mie. Mie merupakan makanan pokok rakyat di Tiongkok. Menurut mas Wiki [Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_(makanan)%5D mi atau mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arab telah mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada Oktober 2005, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok.

Nah, untuk urusan mie, di Indonesia dikenal juga varian masakan yang disebut “mie ayam”, ini bukan mie ayam ala Chinese, tapi lebih kepada mie ayam ala “kampung”. Mungkin bumbu mie ayam ala Chinese yang divariasikan dan disesuaikan dengan lidah Indonesia-lah yang meyebabkan mie ini agak berbeda dan mendapat julukan kampung. Biasanya tukang mie ayam dengan gerobaknya yang berwarna biru atau hijau suka keliling kampung, kompleks, atau perumahan lainnya. Banyak juga yang sudah mulai mapan dan memiliki tempat “ngetem”.

Salah satu mie ayam yang saya favoritkan sampai sekarang [saya sudah mencoba berbagai mie ayam ala kampung sejak 24 tahun yang lalu] adalah Imami. Nama yang unik untuk sebuah merek mie ayam bukan? Imami, setahu saya, dulu sebelum singkatannya dihilangkan adalah “Iyeu Maem Mie” jadi disingkat dan lebih manis “Imami”. Saya juga tidak tahu mengapa dulu sang penjual memberi nama yang demikian. Kalau didengar menurut orang Sunda juga agak sedikit antik.

 

Imami, mulai beroperasi sejak tahun 1991, dari dulu sampai sekarang menempati lokasi yang sama, di Jl. Terusan Martanegara Bandung. Sebenarnya ada dua lokasi Imami, satu di Jl. Turangganya dan satu lagi yang tadi saya sebutkan. Untuk mencapainya mudah, patokannya BSM [Bandung Super Mall] depannya ada jalan [Turangga] masuk aja terus lalu lihat sebelah kanan. Kalau terus lagi sampai mentok, jalan Martanegara, belok kiri sekitar 20 meter lihat sebelah kiri.

Kali ini saya makan ditempat biasa saya makan di Terusan Martanegara. Mas Mujito, mengatakan biasanya setiap hari menghabiskan sekitar 17 kg mie telor. Untungnya mie telor ini bikinan sendiri, artinya mas Mujito sudah mempunyai alatnya, dan dijamin tidak menggunakan bahan pengawet. Mas Mujito, asli Purwokerto, adalah adik pendiri Imami yang sudah meninggal [saya lupa namanya].   

Kenapa sih mie ini yang jadi favorit saya? Ada beberapa alasan yang bisa saya kemukakan:

  • Porsinya super, tidak kira-kira banyaknya, saya saja sangat kenyang. Untuk yang terbiasa makan di tempat mie ayam lain, saya sarankan memesan ½ porsi saja. Harga per porsi Rp. 10000.
  • Mienya pas empuknya, tidak terlalu empuk dan tidak terlalu kenyal.
  • Topping ayamnya sangat enak, potongan dagingnya kecil-kecil, dan banyak, rasanyapun nikmat, antara asin dan manis seimbang.
  • Kuah topping ayamnya sering melimpah ruah [kalau kita minta]
  • Sayur sawinya juga dipotong kecil-kecil, tapi banyak.
  • Sambalnya mantap, pas betul pedasnya.
  • Yang jualnya ramah, senang diajak ngobrol.

 

Warung Imami buka mulai sekitar pukul 10.00 dan tutup paling lama pukul 20.00, kalau belum habis. Tempat ini pada jam-jam orang kelaparan berat selalu ramai dan penuh. Biasanya saya pesan mie 1 porsi, pakai kerupuk aci 1 buah, tambahkan sedikit saos tomat cabe, dan sedikit kecap, rasanya seperti di kampung banget, niiikmaat sekali…..

Makanan dengan nama aneh, kerupuk ala Bandung

Hari ini, ada teman saya datang ke kantor, untuk suatu keperluan. Yang menyenangkan adalah, dia membawa banyak oleh-oleh, aneka macam kerupuk. Kurang lebih ada 50 bungkus. Dalam sekejap, yang namanya kerupuk, untuk orang Bandung, adalah makanan yang sangat berharga, bagaikan emas perak, tanpa malu-malu atau berpura-pura basa-basi teman-teman di kantor saya memebersihkan semuanya dan hanya menyisakan kantong plastic kereknya saja. Tentunya saya sebagai orang yang bekerja di kementerian urusan masak dan  makan, tidak mau ketinggalan. Dan saya pun berhasil mengambil paling banyak J.

Kerupuk tersebut adalah:

  • Kerupuk Bondon: Kerupuk ini memang menggunakan nama bondon [Slank Sunda: wanita malam], saya juga tidak tahu kenapa, sekarang dikenal dengan nama gurilem. Saya kenal kerupuk ini, dulu sewaktu pertama pindah ke Bandung, di SMP banyak anak nyemilkerupuk ini, sampai 2-3 bungkus. Bentuknya seperti cendol digorenglah, dengan warna pucat atau merah karena cabe atau pewarna. Rasanya ya, asin gurih, nikmat dan tentu saja pedas betul. Kerupuk bondon ini masuk dalam top kerupuk yang digemari di Bandug. Menurut informasi yang belum tentu benar, katanya banyak di produksi di Banjaran dan Ciamis.
  • Kerupuk Seblak: Kerupuk yang bentuknya agak bulat tidak beraturan dan agak kecil, rasanya ada yang ikan atau udang, tapi yang pasti, agak mirip-mirip pedas sama gurihnya dengan kerupuk bondon.
  • Kerupuk Jengkol: Nah kalau yang satu ini sesuai dengan namanya yang ajaib, bahan dasarnya jelaslah menggunakan jengkol yang terkenal seantero jagad Indonesia. Biasanya kerupuk jengkol ini tidak pedas, asin gurih dan aroma jengkol yang kuat. Kalau kebanyakan menurut beberapa orang bisa jengkoleun.
  • Kerupuk Mie Turki: KErupuk ini dari namanya jelas berbentuk seperti mie, rasanya standar enak, asin gurih. Tapi nama Turkinya saya tidak tahu didapat karena apa, atau hanya sekedar judul saja.
  • Kerupuk Bakso Pedes: Nah yang satu ini terbuat dari bakso aci [kanji] diiris tipisdigoreng dan dicampur dengan bubuk cabe yang super pedas. Rasanya asin gurih, aroma bakso dan pedas.

 

Bagi orang Bandung, kerupuk sudah menjadi bagian budaya makan. Hampir semua cara makan menggunakan kerupuk,  dipakai untuk makan dengan nasi dan lauk lainnya. Makan bakso pakai kerupuk. Makan lotek pakai kerupuk. Makan rujak pakai kerupuk. Makan soto pakai kerupuk. Makan surabi pakai kerupuk.  Makan es pakai kerupuk. Apalagi ya, pokoknya banyak deh…..

 

Hanya sayangnya sekarang ini mencari kerupuk-kerupuk yang saya sebut diatas tidak semudah dulu, agak sulit, harus ke daerah pinggiran…

Ketupat Sayur Padang Bumbu Pical

Masakan Sumatera, bagi saya sudah tidak asing lagi. Sekalipun saya berdarah Jawa-Manado, saya cukup menggemari masakan Sumatera, khususnya masakan Padang. Ada banyak makanan khas Padang yang begitu populer seantero Indonesia, bahkan sampai ke manca negara, misalnya rendang dan gulai ayam. Yang lainnya cukup dikenal, yang lainnya mungkin kurang dikenal. Adea satu makanan khas Padang yang mengingatkan saya pada masa lalu, sewaktu saya tinggal di Sumatera [saya lahir di Banda Aceh], Ketupat Sayur Padang.

Mungkin anda yang belum tahu ketupat sayur Padang, akan bertanya, makanan seperti apa itu. Ketupat  sayur ini, pada dasarnya terdir dari ketupat yang dipotong-potong, lalu disiram sayur buncis dan nagka yang dimasak gulai, diberi telur rebus gulai dan kerupuk yang berwarna merah jambu. Tentu saja, pedas, jika tidak pedas, mungkin orang yang beli tidak akan suka.

 

Kali ini, saya mencoba ketupat sayur Padang ini, tapi yangmembedakan adalah ketupat sayur Padang ini menggunakan bumbu pical [tidak ada hubungan dengan petinju Indonesia berdarah Maluku ya…]. Semua bahan yang saya sebutkan di atas tadi semuanya ada lengkap, hanya bedanya ada tambahan bumbu pical, ketupat disiram dengan bumbu pical. Bumbu pical, bagi orang di Jawa sama dengan bumbu pecel hanya sudah dimasak dan agak encer serta pedas. Ini yang agak membedakan ketupat sayur ini dengan tempat lainnya.

Menurut pak Muhtar dan uni Uun, ketupat sayur Padang itu memang ada yang khas dengan tambahan bumbu pical, sehingga rasa gurihnya berpadu antara gurih santan gulain dengan gurih manis bumbu pical. Bagi saya ini sensai baru dan sangat menarik. Lidah dan mulut saya serasa menerima sesuatu yang unik tanpi sangat lezat, membuat tidak mau berhenti.  

 

Warung ketupat sayur Padang Bukit Tinggi ini sudah 3 tahun lamanya berjualan di Jl. Tubagus Ismail no. 1, di depan rumah makan Bukit Tinggi. Jam operasionalnya mulai jam 05.00  sampai paling telat jam 11.00. Pagi-pagi benar bukanya, Bandung yang dingin dengan ketupat sayur yang panas dan pedas…. Benar-benar nikmat.

Pak Muhtar menambahkan, kebanyakan pelangganya adalah para pendatang, karena di daerah Tubagus Ismail, banyak mahasiswa dari daerah lain yang menetap di situ. Hanya dengan Rp. 5000 saja kita sudah bisa menikmati ketupat sayur Padang Bukit Tinggi dengan bumbu pical, tidak terlalu pedas kok, bagi saya malah agak kurang rasa pedas.  

 

Kalau anda biasa bangun pagi, mau jalan-jalan ke daerah simpang Dago,  ketupat ini salah satu yang saya rekomendasikan.Sluurrp,nikmat….

Sup Ikan Kuah Yang Menyegarkan [maunya ala Manado]

Di rumah, keluarga istri saya seringkali masak, Sup Ikan Kuah. Rasanyanya sangat khas, aromanya selalu menggoda, dan dampak lainnya badan menjadi segar, perut menjadi tenang.

Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan membuat sup ini. Tanya sama Oma, tanya sama Mami Mertua, coba memadukan dengan ide saya, dan akhirnya masak.

Sebenarnya, biasanya ikan kakaplah yang sering digunakan, tapi kemarin sedang ada banyak ikan tongkol, jadi tak ada daging, lemak pun jadi.

Pembuatannya cukup mudah, tidak macam-macam, tinggal masukin semua bahan…. jadilah sup….  Karena sup ini akan dinikmati oleh kedua anak saya maka kali ini tidak ada cabai rawit yang ikut dalam rombongan.

Bahan:

1 ekor ikan tongkol, potong empat.
1 sdm air jeruk nipis dan 1 sdt garam
2 liter air
2 batang serai, memarkan
3 cm jahe, memarkan
2,5 cm lengkuas, memarkan
6 lembar daun jeruk dan 3 lembar daun salam
garam secukupnya dan kaldu instant
6 butir bawang merah, iris
4 siung bawang putih, iris
6 buah tomat merah, potong-potong
2 ikat daun kemangi

Cara membuat:

1. Bersihkan ikan tongkol, potong jadi empat. Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 10 menit.
2. Rebus air, masukkan serai, jahe, lengkuas, daun jeruk, daun pandan, garam dan kaldu instant, masak hingga mendidih.
3. Masukkan ikan tongkol, bawang merah, bawang putih, tomat merah, masak hingga ikan lunak.
4. Masukkan daun kemangi, aduk rata, masak sebentar pastikan daging sudah lunak, angkat. Sajikan hangat.

Eksotisnya Roti Bumbu Bakar Bandung

 

Nama roti bumbu bakar bandung sepertinya sudah terkenal seantero jagad perjajanan.  Kalau kita sering jalan ke beberapa kota di Jawa maupun di luar jawa, kita akan sering menjumpai tulisan seperti ini “Roti Bumbu Bakar Asli Bandung”.

Pada dasarnya, roti bumbu bakar bandung ini, adalah roti tawar, baik besar maupun bulat memanjang, dengan olesan mentega, berbagai selai, taburan meises, keju, kornet, susu kental manis dan kemudian dibakar. Untuk membakarnya, dilakukan diatas lempengan khusus seperti yang ada di tukang martabak telur.

Di Bandung ada beberapa tempat yang menjual roti bumbu baker dengan masing-masing  ciri khasnya sendiri. Bahkan untuk merek tertentu menjualnya dengan gerobak-gerobak yang keliling di seantero Bandung.

Kalau, anda orang asli Bandung atau setidaknya sudah tinggal lama di Bandung, dan penggemar roti bakar,  tentunya roti bakar yang satu ini sudah tidak asing lagi. “Roti Bakar  234” asli Bandung, atau orang-orang lebih mengenalnya sebagai roti bakar Gang Kote, karena letaknya di mulut Gang Kote, Jl. Jend. Sudirman Bandung. Roti Bakar 234, mengingatkan saya pada salah satu merek sigaret, mungkin pemiliknya ingin rotinya seterkenal sigaret tersebut.

Menurut cerita, roti ini sudah lama, sejak jaman baheula-lah kata orang Sunda. Roti ini salah satu roti ala Jadul yang difavoritkan saya dan keluarga, terutama anak-anak saya. Yang membuat kami memilih roti ini jadi salah satu favorit adalah:

  • Rotinya, tidak terlalu kasar, tapi juga tidak terlalu lembut, cukuplah, tapi padat dan teksturnya enak kalau di gigit dan dikunyah.
  • Toppingnya, berbeda dengan di tempat lain, rasanya lebih mantap, lebih eank, baik selai meises, keju, ataupun kornetnya, menggunakan beberapa merek terkenal di Bandung. Selain itu tentunya melimpah ruah sampai tumpah, banjir….
  • Bakarnya, special, beda dengan tempat lain. Di sini roti dibakar dengan menggunakan bara arang, jadi aromanya jelas berbeda.
  • Kalau semau pilihan sudah disatukan kemudian dibakar, yang good masogood adalah rasanya. Menurut saya untuk tipikal roti gaya “Jadul”, ini yang paling TOP.

Waktu jualan roti Gang Kote ini juga pas banget dengan selera perut, mulai dari jam 15.00 sampai sehabisnya. Baisanya kalau lagi ramai sebelum jam 20.00 roti sudah habis.

Untuk yang mencari alternatip oleh-oleh atau jajanan lain di kota Bandung, saya merekomendasikan Roti Gang Kote ini. Lokasi tepatnya dimana? Mudah, kalau anda tahu Mesjid Agung Bandung, lurus tersu aja ke Barat, karena jalanya searah, setelah lampu merah Jl. Otto Iskandardinata, sekitar 20 meter di sebelah kiri ada gang, dan di mulut gang itulah, Roti akar 234 berada. Silahkan mencoba, jangan ragu memesan variasi campuran rasa yang bermacam-macam.

Rendang Kacang Merah – Ayam

Siap di santap

Saya ingat betul sewaktu saya masih kecil, ibu saya seringkali membuat rendang dengan menggunakan kacang merah ditambah sedikit daging sapi ataupun ayam. Beberapa waktu belakangan ini karena alasan kesehatan, ibu saya agak jarang membuat masakan seperti ini. Saya termasuk yang menyukai rendang berbahan kacang merah dengan sedikit daging. Kali ini saya pun mencoba untuk membuatnya. Memang saya tidak bisa membuat seperti ibu saya buat, setidaknya menyerupailah, dan tetap lezat.

Untuk mempermudah membuat rendang ini saya menggunakan bumbu instant rendang, bukan beli bumbu giling di pasar, karena biasanya campurannya agak keras, kadang terlalu kuat aromanya, agak pahit dan sebagainya. Mudahnya, bumbu instant tersebut ditambah beberapa bumbu lainnya, agar rasanya pas dan lezat. Untuk rasa, bagi saya rendang harus terasa juga manisnya, jadi dengan pedas, aroma dan asin yang pas ditambah rasa manis, membuat paduan yang sempurna.

Sebagai tambahan informasi, bersumber dari wikipedia:

Rendang daging adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri.

Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa(karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak).

Nah, sekarang mari kita lihat resepnya:

Bahan:

  • Kacang merah basah ½ kg [jangan yang kering, lama lembeknya]
  • Ayam ½ kg
  • Bumbu rendang instant Indofood 2 bungkus
  • Santan sun kara 200 ml
  • Lengkuas 4 cm
  • Sereh 2 batang dimemarkan
  • Jahe 2 ½  cm
  • Bawang merah 12 siung/buah
  • Bawang putih 6 siung
  • Cabai merah keriting 6 buah
  • Cabai rawit merah 10 buah
  • Daun bawang 2 batang
  • Garam secukupnya
  • Gula secukupnya
  • Daun jeruk 10 lembar
  • Daun salam 3 buah
  • Minyak goreng secukupnya.
  • Air matang secukupnya.
  • Kaldu instant.

 

Cara membuat:

  • Ayam dipotong-potong sedang, cuci dan rendam dengan air mendidih sebentar, lalu kupas kulitnya. Sisihkan.
  • Cuci bersih kacang merah basah, sisihkan.
  • Campur dan blender bumbu: lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, daun bawang, cabai, berikan sedikit gula dan garam.
  • Tuang minyak goring dan tumis bumbu halus, masukan sereh, sampai harum dan matang masukan bumbu instant rendang.
  • Lalu masukan ayam daun jeruk dan daun salam, aduk rata dengan api kecil.
  • Masukan santan 200 ml, tambahkan sekitar 300 – 400 ml air.
  • Masukan garam, gula, kaldu instant, aduk sampai mendidih.
  • Gunakan api kecil, aduk terus sampai mengental dan agak kering.
  • Setelah cukup kering, pindahkan dan rednang kacang merah siap dihidangkan.

 

Mari, silahkan di coba, saya menggunakan versi yang mudah saja, tidak terlalu merepotkan. Soal rasa, tetap nikmat dan tetap emmbangkitkan romantisme masa lalu saya.

Italian Tomato Cheese Salad Ala Jamie Oliver

Italian Tomato Cheese Salad Yang Siap Disajikan

Italian Tomato Cheese Salad Ala Jamie Oliver

Ada salad yang sangat disukai oleh kedua anak saya, Italian Tomato Cheese Ala Jamie Oliver [Great Italian Escape Naked Chef]. Selain pembuatannya sangat mudah, sederhana, bahannya juga tidak banyak. Yang luar biasa rasanya, benar-benar nikmat. Saya bukan penggemar salad, apalagi salad yang hanya terdiri satu jenis saja.

Salad tomat yang satu ini lebih sehat, kalau biasanya salad pada umumnya menggunakan mayonnaise, salad yang satu ini tidak, bahan perasa utamanya minyak zaitun saja. Ini juga yang menyebabkan saya, saat ini menjadi penikmat salad dengan minyak zaitun. Seperti yang sudah diketahui, tomat mengandung banyak antioksidan.  Selain itu juga dapat mencegah kanker prostate dan mencegah penggumpalan darah.

Adapun komposisi nutrient Tomat Masak adalah:                

  • Kalori 20 kal                           
  • Protein 1.0 g  
  • Lemak 0.3 g                           
  • Karbohidrat 4.2 g       
  • Kalsium 5 mg                          
  • Viamin C 40 mg                       

Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan. Depkes (1979)

Mari kita coba, ini resepnya:

Bahan:

  • Tomat segar 12-15 buah pilih yang merah, segar dan bagus.
  • Minyak zaitun  7-10 sdm
  • Keju ½ kotak [kalau beli keju bentuk kotak bagi dua]
  • Sedikit garam

 

Cara membuat:

  • Cuci tomat dengan bersih, lalu bilas dengan air matang, perlu diingat tomat harus dicuci bersih betul, karena tomat salah satu buah sayur yang banyak menggunakan pestisida.
  • Potong-potong tomat sesuai selera, buang bagian yang berhubungan dengan tangkai. Letakan dalam sebuah mangkuk.
  • Siram potongan tomat dengan minyak zaitun.
  • Taburkan sedikit garam.
  • Dari bagian keju yang ½ bagian di bagi dua lagi. ½ diparut diatas tomat, ½ bagian lagi dipotong dadu kecil dan di tabor di atasnya.
  • Sajikan salad tomat ini.

 

Silahkan mencoba, saya rasa anda pasti akan menyukainya. Kalau ad aide atau pertanyaan, jangan ragu-ragu untuk menghubungi saya kembali.

Previous Older Entries